Kontrasepsi Mantap Tubektomi Pada Wanita Untuk Mencegah Kehamilan

Posted on

Tubektomi

Tubektomi adalah metode kontrasepsi untuk wanita yang tidak ingin memiliki anak lagi. Tubektomi dapat menjadi pilihan metode kontrasepsi permanen yang aman bagi wanita. Namun, sama seperti prosedur medis lainnya, tubektomi juga memiliki beberapa risiko. Bila Ibu memutuskan untuk menjalani metode ini, pertimbangkan lebih dulu risiko dan manfaat yang dapat diperoleh. Sebelum melakukan tindakan ini, dokter akan lebih dulu melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan lainnya untuk memastikan apakah seorang klien sesuai untuk menggunakan metode ini.

Tubektomi atau ligasi tuba adalah metode kontrasepsi yang dilakukan dengan cara memotong, mengikat, atau menutup tuba falopi. Cara ini dapat mencegah perjalanan sel telur melalui tuba falopi dan menghalangi sperma bertemu dengan sel telur. Dengan demikian, kehamilan pun dapat dicegah. Prosedur tubektomi bisa dilakukan kapan saja, termasuk setelah persalinan normal atau bersamaan dengan operasi perut lainnya, seperti operasi caesar. Meski demikian, tidak semua wanita dapat menjalani prosedur tubektomi. Oleh karena itu, jika Ibu ingin menjalani prosedur tubektomi, sebaiknya konsultasikan lebih dulu ke dokter.

Jenis-Jenis Tubektomi dan Prosesnya

Tubektomi dapat dilakukan dengan beberapa metode. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan metode yang tepat berdasarkan kondisi Ibu, termasuk berat badan dan riwayat operasi. Berikut ini adalah pilihan tindakan tubektomi yang dapat disarankan dokter:

  1. Minilaparotomi, dilakukan setelah melahirkan secara normal maupun caesar dengan membuat sayatan kecil di bawah pusar.
  2. Laparoskopi, dilakukan di luar masa persalinan dengan membuat sayatan kecil dan menggunakan alat khusus bernama laparoskop.

Setelah menjalani prosedur tubektomi, dokter akan membawa Ibu ke ruang pemulihan untuk melalui tahap observasi guna melihat apakah ada risiko komplikasi. Selanjutnya, Ibu akan diizinkan pulang ke rumah setidaknya 4 jam setelah dokter memastikan tidak ada komplikasi yang mungkin terjadi. Setelah menjalani prosedur tubektomi, Ibu disarankan untuk menghindari olahraga berat selama beberapa hari. Ibu pun sebaiknya menunda hubungan seksual selama satu minggu setelah prosedur tubektomi dilakukan. Prosedur tubektomi tidak mempengaruhi siklus menstruasi dan hubungan seksual. Jadi, Ibu akan melalui siklus menstruasi seperti biasanya.

 

Resiko Komplikasi Prosedur Tubektomi

Tubektomi digolongkan sebagai prosedur yang aman dengan risiko komplikasi yang jarang terjadi. Meski demikian, apa pun jenis prosedur operasi yang dilakukan, tetap ada risikonya. Ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi, antara lain:

  1. Riwayat menjalani operasi panggul atau perut
  2. Obesitas
  3. Diabetes
  4. Penyakit radang panggul

Sementara itu, risiko komplikasi yang bisa terjadi saat prosedur tubektomi meliputi:

  1. Infeksi
  2. Perdarahan
  3. Efek samping obat bius
  4. Nyeri panggul atau perut yang sulit hilang
  5. Kerusakan organ, seperti usus, kandung kemih, atau pembuluh darah

Selain itu, jika tuba falopi tidak menutup dengan sempurna setelah tindakan tubektomi dilakukan, maka dapat meningkatkan risiko terjadinya kehamilan ektopik. Kondisi ini tergolong berbahaya dan harus segera mendapat penanganan.

Kelebihan dan Kelemahan Tubektomi

Selain risiko terjadinya komplikasi,  pun Ibu perlu mempertimbangkan kelebihan dan kelemahan dari operasi tubektomi. Berikut ini adalah kelebihan dari operasi tubektomi:

  1. Tidak memengaruhi hormon
  2. Hanya perlu sekali tindakan
  3. Tingkat keberhasilan yang tinggi dalam mencegah kehamilan

Selain kelebihan, prosedur tubektomi juga memiliki kelemahan, yaitu:

  1. Beberapa wanita masih bisa hamil setelah menjalani prosedur tubektomi, meski jarang terjadi.
  2. Tidak dapat melindungi dari penyakit menular seksual, sehingga masih memerlukan alat kontrasepsi lain saat berhubungan seks, seperti kondom.
  3. Bersifat permanen sehingga tindakan untuk menyambungkan kembali tuba falopi sulit dilakukan.
  4. Biaya prosedur tubektomi relatif besar.

Tubektomi dapat dijadikan sebagai metode kontrasepsi bila Ibu dan pasangan memutuskan untuk tidak lagi ingin memiliki momongan. Konsultasikan ke dokter untuk mengetahui lebih jauh tentang manfaat dan risiko dari prosedur tubektomi, serta untuk memastikan apakah prosedur tersebut memang tepat bagi Ibu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *