Metode Amenorea Laktasi (MAL) KB Alami Untuk Mencegah Kehamilan

Posted on

Metode Amenorea Laktasi (MAL) atau Lactational Amenorrhea Method (LAM)

MAL adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI pada bayi secara eksklusif, artinya hanya diberikan ASI saja tanpa tambahan makanan atau minuman apapun lainnya. Metode amenorea laktasi merupakan salah satu cara alami untuk mencegah kehamilan. Selain aman dan efektif, metode ini juga lebih praktis dan sangat mudah dilakukan, terutama bagi ibu yang baru melahirkan.

Usai melahirkan atau melalui masa nifas, siklus menstruasi akan terlambat atau terhenti sementara karena terhambatnya pengeluaran sel telur (ovulasi). Hal yang terjadi secara alami ini disebabkan oleh pelepasan hormon prolaktin, yaitu hormon yang bertugas untuk merangsang produksi ASI pada tubuh ibu. Ketika jumlah hormon ini meningkat, maka pelepasan sel telur akan dihambat. Oleh sebab itu, semakin sering Ibu menyusui bayi, maka semakin kecil pula kemungkinan Ibu untuk segera hamil setelah melahirkan.

Ibu yang dapat menggunakan metode MAL yaitu ibu yang menyusui secara eksklusif, bayinya berumur kurang dari 6 bulan dan belum mendapat haid setelah melahirkan. Sedangkan yang tidak dapat menggunakan metode MAL yaitu ibu yang sudah mendapat haid setelah bersalin, tidak menyusui eksklusif, bayinya sudah berumur lebih dari 6 bulan dan ibu yang bekerja terpisah dari bayi lebih lama dari 6 jam.

 

Metode Amenorea Laktasi Akan Berhasil Jika

Metode amenore laktasi dipercaya dapat mencegah kehamilan secara alami. Namun, metode ini hanya akan efektif jika Ibu memenuhi syarat atau kondisi tertentu. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa membuat pemberian ASI dapat mencegah kehamilan:

  1. Belum menstruasi kembali setelah melahirkan atau setelah masa nifas. Jika sudah kembali menstruasi, maka itu pertanda tubuh sudah mulai berovulasi dan Ibu berpeluang untuk hamil kembali. Bila sudah menstruasi, Ibu disarankan untuk menggunakan alat kontrasepsi lainnya.
  2. Mampu memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama. Ibu harus menyusui bayi setidaknya lebih dari 8 kali sehari dan setiap 2-3 jam sekali. Pemberian ASI pun harus langsung dari payudara Ibu, bukan dengan menggunakan pompa dan botol ASI.
  3. Jangan memberikan makanan, susu formula, atau minuman lain kepada bayi sebelum umur bayi 6 bulan.

Selain menstruasi, ada beberapa kondisi lain yang menyebabkan metode amenorea laktasi tidak lagi efektif untuk mencegah kehamilan, yaitu frekuensi atau durasi pemberian ASI yang mulai berkurang karena bayi mulai mengonsumsi minuman lain dan MPASI setelah ia berusia 6 bulan atau lebih.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Amenorea Laktasi (MAL)

Berikut merupakan beberapa kelebihan atau keuntungan dari Metode Amenorea Laktasi, antara lain:

  1. Efektivitas tinggi (keberhasilan 98% pada 6 bulan pasca melahirkan)
  2. Tidak mengganggu hubungan suami istri
  3. Tidak memiliki efek samping secara sistemik.
  4. Tidak perlu pengawasan medis
  5. Tidak perlu obat atau alat
  6. Nyaman dan tidak perlu mengeluarkan biaya.
  7. Tidak memengaruhi keseimbangan hormon alami tubuh.
  8. Dapat mengurangi perdarahan setelah melahirkan.

Selain kelebihan, tentu Metode ini juga memiliki kekurangan atau keterbatasan, yaitu antara lain:

  1. Perlu persiapan yang baik dan benar sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit pascapersalinan.
  2. Tidak memberikan perlindungan dari penyakit menular seksual. Untuk mencegah penularan penyakit ini, perlu dilakukan pencegahan dengan mempraktekkan seks aman dan menggunakan kondom.
  3. Hanya bisa diandalkan selama 6 bulan pertama setelah melahirkan.
  4. Dapat menyebabkan berkurangnya pelumas alami vagina, sehingga berisiko menyebabkan vagina kering.
  5. Pemberian ASI eksklusif tidak selalu dapat dilakukan oleh setiap ibu. Misalnya pada ibu yang jumlah ASInya sedikit, memiliki kelainan hormon, atau penyakit infeksi, seperti HIV.

Pada dasarnya, hasil penerapan metode amenorea laktasi untuk mencegah kehamilan bisa bervariasi pada setiap wanita. Meski sudah melakukan metode amenorea laktasi, Ibu tetap memiliki peluang untuk hamil setelah melahirkan. Oleh karena itu, Ibu tetap perlu menggunakan alat kontrasepsi lain untuk mencegah kehamilan pascabersalin. Untuk menentukan pilihan alat kontrasepsi yang cocok digunakan setelah melahirkan atau selagi menyusui, Ibu dapat berkonsultasi lebih lanjut dengan bidan ataupun dokter kandungan yang dipercaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *