Mengenal Menstruasi Normal dan Tidak Normal

Posted on

Menstruasi

Menstruasi merupakan keluarnya darah dari vagina sebagai siklus bulanan yang dialami perempuan. Siklus ini terjadi secara alami dan merupakan bagian dari proses organ reproduksi wanita untuk mempersiapkan kehamilan. Setiap bulannya, organ reproduksi wanita mempersiapkan kehamilan. Persiapan ini ditandai dengan penebalan dinding rahim (endometrium) yang berisi pembuluh darah. Jika tidak terjadi kehamilan, endometrium akan luruh dan keluar bersama darah melalui vagina. Menstruasi dapat disebut juga dengan haid atau datang bulan. Durasi siklus menstruasi terjadi rata-rata setiap 28 hari dengan lama sekitar 4 hingga 7 hari. Jumlah darah yang keluar saat haid mencapai 20–60 mililiter. Menstruasi pertama kali bisa datang lebih cepat atau lambat. Namun, rata-rata siklus menstruasi pertama dimulai di usia 12 tahun, atau 2–3 tahun setelah payudara tumbuh. Siklus menstruasi tersebut akan terus berlangsung sampai masuk masa menopause.

 

Fase Menstruasi

Siklus menstruasi merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan urutan kejadian saat tubuh wanita yang menandakan siap mengalami kehamilan setiap bulannya. Hitungan siklus menstruasi dianggap dimulai pada hari pertama terjadinya darah keluar melalui vagina (haid). Meski rutin terjadi, banyak wanita yang belum tahu fase menstruasi.

Berikut merupakan proses menstruasi yang dibagi menjadi 4 fase, yaitu :

  • Fase menstruasi. Fase menstruasi ditandai dengan luruhnya dinding rahim yang berisi pembuluh darah dan cairan lendir. Proses ini dimulai sejak hari pertama menstruasi dan berlangsung selama 4–7 hari. Saat ini terjadi, wanita akan mengalami nyeri di perut dan punggung yang disebabkan kontraksi pada rahim saat endometrium meluruh.
  • Fase folikular. Pada fase folikular, ovarium akan membentuk folikel yang berisi sel telur yang belum matang. Folikel dan sel telur ini akan tumbuh dan merangsang penebalan di dinding rahim. Fase folikular umumnya berlangsung selama 11–27 hari, tergantung siklus pada masing-masing wanita.
  • Fase ovulasi. Fase ovulasi terjadi ketika ovarium melepaskan sel telur yang sudah matang. Sel telur ini siap dibuahi oleh sperma di saluran indung telur. Namun, jika tidak dibuahi oleh sperma, sel telur akan melebur dalam 24 jam setelah terjadinya fase ovulasi. Fase ovulasi umumnya terjadi pada hari ke 14 siklus menstruasi.
  • Fase luteal. Fase luteal ditandai dengan berubahnya sel telur menjadi korpus luteum. Jaringan ini akan melepaskan hormon yang mempertebal dinding rahim. Namun, jika tidak dibuahi oleh sperma, korpus luteum akan menyusut dan kembali diserap. Akhirnya lapisan rahim akan luruh selama menstruasi. Fase luteal berlangsung selama 11–17 hari.

 

Penyebab Menstruasi Tidak Normal

Normalnya, siklus menstruasi datang setiap 21–35 hari dengan masa menstruasi selama 3–7 hari. Pada fase menstruasi, wanita mengeluarkan darah dengan volume rata-rata kurang dari 80 mililiter. Rentang waktu siklus menstruasi pada setiap wanita bisa berbeda-beda, tetapi ada beberapa wanita yang mengalami kelainan siklus menstruasi. Beberapa kelainan yang sering ditemukan adalah jadwal menstruasi yang tidak teratur, serta volume darah yang keluar terlalu banyak.

Ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab siklus menstruasi wanita tidak normal, yaitu:

  1. Menggunakan alat kontrasepsi bentuk IUD
  2. Mengonsumsi obat tertentu, seperti pil KB atau obat antidepresan
  3. Berolahraga terlalu berat
  4. Menderita penyakit tertentu, seperti hipertiroidisme, hipotiroidisme, atau polycystic ovarian syndrome (PCOS)
  5. Sedang hamil atau menyusui
  6. Menderita stres
  7. Menderita gangguan rahim seperti miom
  8. Merokok

 

Gejala Menstruasi

Selama siklus menstruasi berlangsung, wanita dapat merasakan gejala-gejala tertentu pada dua fase, yaitu saat menjelang menstruasi dan saat menstruasi berlangsung. Berikut adalah penjelasannya:

  • Gejala pramenstruasi (PMS)

Pada siklus menstruasi, kadar hormon dalam tubuh wanita akan berubah. Perubahan jumlah hormon tersebut bisa memengaruhi fisik dan emosi sejak beberapa hari sebelum menstruasi. Gejala ini disebut sindrom pramenstruasi atau premenstrual syndrome (PMS). Beberapa gejala yang muncul saat pramenstruasi meliputi:

  1. Sakit kepala
  2. Nyeri di payudara
  3. Timbul jerawat di kulit
  4. Perut kembung
  5. Perubahan suasana hati (mood swing)
  6. Perubahan gairah seks

Gejala di atas bisa berlangsung selama 6–7 hari, yaitu selama 4 hari sebelum menstruasi dan 2–3 hari sesudah menstruasi.

  • Gejala saat menstruasi

Pada saat menstruasi berlangsung, otot rahim mengalami kontraksi yang lebih kuat untuk melepaskan lapisannya. Perubahan hormon pada fase menstruasi juga akan menimbulkan gejala menstruasi, yang umumnya berlangsung selama 1–3 hari. Gejala yang dirasakan pada saat menstruasi meliputi:

  1. Nyeri di perut
  2. Rasa seperti ditekan di perut
  3. Nyeri di bagian pinggul, punggung bagian bawah dan paha bagian dalam
  4. Sakit kepala
  5. Pusing
  6. Mual
  7. Diare

Gejala menstruasi ini akan makin berkurang seiring bertambahnya usia atau bahkan hilang ketika wanita sudah melahirkan.

 

Mengenali Siklus Menstruasi yang Tidak Normal

Durasi serta volume perdarahan akibat siklus menstruasi bisa berbeda-beda pada masing-masing wanita. Oleh sebab itu, setiap wanita dianjurkan untuk mencatat siklus menstruasinya. Tujuannya adalah agar jika muncul kejanggalan dapat segera disadari. Perubahan pada siklus menstruasi bisa menandakan adanya masalah kesehatan. Maka dari itu, segera ke dokter jika mengalami tanda-tanda kelainan menstruasi, seperti:

  1. Jadwal menstruasi yang tidak teratur, seperti tidak menstruasi lebih dari 3 bulan atau lebih cepat dari 21 hari
  2. Darah yang keluar saat menstruasi sangat banyak
  3. Perdarahan berlangsung lebih dari 7 hari
  4. Perdarahan terjadi di luar siklus menstruasi
  5. Gejala menstruasi lebih berat daripada biasanya

 

Pengobatan Gangguan Menstruasi

Untuk memastikan gangguan menstruasi, dokter akan menanyakan seputar siklus menstruasi dan riwayat penyakit yang pernah dialami pasien. Dokter juga akan melakukan sejumlah pemeriksaan untuk memastikan gangguan menstruasi, yaitu dengan:

  1. Tes darah, untuk mendeteksi anemia dan penyakit lain
  2. Pap smear, untuk mendiagnosis kanker serviks
  3. Pemeriksaan cairan vagina, untuk mendeteksi kemungkinan penyakit infeksi menular seksual
  4. USG rahim, untuk memeriksa kemungkinan miom atau kista ovarium
  5. Biopsi atau pengambilan jaringan dari dinding rahim, untuk mendiagnosis ketidakseimbangan hormon, endometriosis, atau sel kanker

Penanganan medis untuk mengatasi gangguan menstruasi tergantung pada gejala yang dialami. Berikut ini adalah penjelasannya:

  • Nyeri. Untuk meredakan nyeri ketika menjelang atau saat menstruasi berlangsung, Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti paracetamol atau ibuprofen.
  • Jadwal haid tidak teratur. Untuk mengatasi gangguan siklus menstruasi, dokter akan meresepkan obat yang mengandung hormon estrogen dan progesteron, seperti pil KB. Dokter juga dapat melakukan tindakan medis lain, sesuai dengan hasil diagnosis.
  • Perdarahan menstruasi yang berlebihan. Untuk mencegah anemia akibat perdarahan berlebihan saat menstruasi, Anda bisa membeli suplemen penambah darah yang dijual bebas di apotek. Selain itu, dokter juga mungkin akan menyarankan Anda untuk menjalani suntik progestin. Pada beberapa kasus, dokter akan melakukan tindakan operasi untuk mengatasi kelainan menstruasi akibat penyakit tertentu, seperti endometriosis dan miom.

 

Komplikasi Gangguan Menstruasi

Gangguan menstruasi yang tidak segera ditangani berisiko menimbulkan komplikasi, seperti:

  • Anemia. Perdarahan menstruasi yang berlebihan dan berlangsung lama dapat menyebabkan kekurangan darah (anemia) dan zat besi. Kondisi ini juga bisa diikuti dengan gejala, seperti lesu dan mudah lelah.
  • Risiko gangguan kesuburan. Jadwal menstruasi yang tidak teratur, perdarahan yang berlebihan, atau tidak menstruasi dalam waktu lama, dapat mengganggu proses ovulasi. Bila proses ovulasi terganggu, penderita dapat mengalami gangguan kesuburan.

 

Pencegahan Gangguan Menstruasi

Gejala yang muncul pada siklus menstruasi memang sulit dihindari. Namun, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk meredakan rasa sakit pada siklus menstruasi, yaitu:

  1. Ganti asupan karbohidrat dengan karbohidrat kompleks, seperti gandum utuh, nasi merah, atau sereal.
  2. Perbanyak konsumsi makanan dan minuman berkalsium tinggi seperti, yoghurt dan sayuran hijau.
  3. Kurangi konsumsi gula, garam, dan makanan berlemak.
  4. Hindari minuman yang mengandung kafein dan alkohol.
  5. Jangan merokok.
  6. Kelola stres dengan baik.
  7. Beristirahat yang cukup.
  8. Rutin berolahraga dengan intensitas ringan atau sedang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *