Apa itu varises? yuk sama-sama kita simak penjelasan di bawah ini.
Varises ialah pembengkakan atau pelebaran pembuluh darah vena yang disebabkan oleh adanya penumpukan darah di dalam pembuluh tersebut. Varises ditandai dengan pembuluh vena yang berwarna ungu atau biru gelap, dan tampak bengkak atau menonjol. Varises dapat terjadi di seluruh pembuluh vena dalam tubuh. Namun, kondisi ini paling sering terjadi di area tungkai, terutama betis, karena tekanan besar saat kita berdiri atau berjalan. Varises juga dapat muncul di bagian panggul, anus (wasir), vagina, rahim, atau kerongkongan (varises esofagus).
Sebagian besar kasus varises di tungkai dialami oleh wanita dibandingkan pria. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena varises, yaitu pertambahan usia, berat badan berlebih (obesitas), faktor keturunan, lingkungan kerja yang menyebabkan seseorang harus berdiri dalam jangka waktu lama, dan sedang mengalami hamil.
Nah, kali ini kita akan membahas varises yang dialami oleh ibu hamil ya. Varises yang dialami ibu hamil dipicu oleh hormon kehamilan, rahim yang semakin membesar, dan peningkatan volume darah. Meski umum untuk terjadi, ada cara alami yang bisa ibu-ibu lakukan untuk mengatasi keluhan ini. Varises pada ibu hamil biasanya terjadi di kaki, area vagina, serta di sekitar bokong dan anus. Varises terjadi saat pembuluh darah yang paling dekat dengan permukaan kulit mengalami pelebaran dan pembengkakan. Varises ditandai dengan pembuluh darah membiru atau ungu dan menonjol keluar.
Penyebab dan faktor resiko varises pada ibu hamil
Varises pada ibu hamil menimbulkan rasa tidak nyaman karena dapat menyebabkan kaki menjadi berat dan pegal, kulit di sekitar varises terasa gatal, berdenyut, dan terasa perih. Ketidaknyamanan tersebut bisa muncul kapan saja, tapi biasanya akan memburuk pada sore dan malam hari, terutama setelah ibu hamil melakukan banyak aktivitas dan terlalu lama berdiri. Varises pada ibu hamil bisa disebabkan beragam hal, di antaranya:
- Peningkatan volume darah di dalam tubuh
Saat hamil, volume darah di dalam tubuh meningkat. Kondisi ini dapat menekan pembuluh darah dan tekanan pada pembuluh darah vena ini dapat memicu munculnya varises pada ibu hamil. Vena merupakan pembuluh darah yang mengembalikan darah dari berbagai jaringan tubuh ke jantung. Karena anatomi tubuh kita tegak lurus, maka bagian terjauh dari jantung adalah kaki. Ini membuat pembuluh vena di kaki memiliki tugas berat karena harus melawan gravitasi dalam mengalirkan darah kembali ke jantung.
- Pertumbuhan janin di dalam rahim
Seiring pertumbuhan janin, rahim juga akan semakin membesar dan dapat menekan pembuluh darah vena besar yang ada di sisi kanan tubuh, yaitu vena cava inferior. Ini akan menyebabkan peningkatan tekanan pada pembuluh darah vena di kaki sehingga memicu munculnya varises.
- Pengaruh hormon kehamilan
Peningkatan kadar hormon progesteron saat hamil dapat membuat dinding pembuluh darah melebar. Melebarnya dinding pembuluh darah vena akan memicu terjadinya varises. Risiko terkena varises lebih tinggi pada ibu hamil yang memiliki riwayat varises dalam keluarga. Risiko lain yang menyebabkan ibu hamil rentan alami varises adalah hamil anak kembar, usia kehamilan yang semakin tua, berat badan berlebih, dan kebiasaan berdiri terlalu lama.
Cara mengatasi varises pada ibu hamil
Ada beragam cara yang bisa ditempuh untuk mengatasi dan mencegah varises pada ibu hamil. Berikut di antaranya:
- Menaikkan kaki
Saat berbaring, posisikan kaki ibu lebih tinggi dari pada jantung. Caranya adalah dengan menumpukkan beberapa buah bantal dan letakkan kaki ibu di atasnya. Posisi ini dapat membantu melancarakan sirkulasi darah.
- Mengubah posisi duduk dan berdiri
Hindari berdiri atau duduk terlalu lama. Jika ibu hamil sudah terlalu lama berdiri, maka istirahatkan kaki dengan duduk sejenak. Sebaliknya, jika sudah terlalu lama duduk, cobalah untuk berdiri atau berjalan beberapa saat. Hindari pula duduk dengan menyilangkan kaki.
- Menjaga berat badan
Berat badan berlebih dapat membuat beban kerja pembuluh darah semakin berat dan dapat memicu timbulnya varises. Jadi, jagalah berat badan ibu selama kehamilan sesuai dengan anjuran dokter.
- Melakukan olahraga secara rutin
Rutin berolahraga selama hamil dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mencegah timbulnya varises.
- Mengenakan stoking kompresi
Stoking kompresi dirancang sedemikian rupa untuk membantu mencegah darah menumpuk di kaki. Stoking ini bisa ibu dapatkan di toko farmasi atau pusat pelayanan kesehatan.
- Memerhatikan posisi tidur
Ibu hamil disarankan untuk tidur dalam posisi miring. Posisi tidur ini akan mengurangi tekanan pada pembuluh vena di kaki dan membuat sirkulasi darah kembali normal.
- Mengonsumsi makanan berserat
Untuk mencegah timbulnya wasir, jenis varises yang terjadi di sekitar anus dan rektum, ibu disarankan untuk mengonsumsi makanan berserat dan minum air putih yang banyak. Pasalnya, kebiasaan ini dapat membantu mencegah sembelit saat hamil yang merupakan pemicu dari wasir.
- Menghindari penggunaan sepatu berhak tinggi
Anda disarankan mengenakan sepatu flat (rata) untuk menjaga sirkulasi darah di sekitar kaki dan betis. Jadi selama hamil, ibu dianjurkan untuk menghindari penggunaan sepatu berhak tinggi.
- Membatasi asupan garam
Dengan membatasi asupan garam (sodium) selama kehamilan, maka akan meminimalkan pembengkakan pada pembuluh darah vena.
Varises pada ibu hamil umumnya akan cenderung membaik setelah melahirkan, terutama jika Anda tidak memiliki varises sebelum hamil. Namun, jika varises tidak juga membaik setelah melahirkan, ibu bisa berkonsultasi ke dokter untuk melakukan pemeriksaan serta mendapat penanganan lebih lanjut.
Varises pada ibu hamil yang semakin parah, terjadi pembengkakan, memerah, dan berdarah perlu mendapatkan penanganan medis segera. Oleh sebab itu, segera temui dokter kandungan jika ibu hamil mengalami keluhan tersebut.