Pengertian Masa Nifas Ibu Pasca Melahirkan Beserta Tahapannya

Posted on

Melakukan perawatan pasca melahirkan (Masa Nifas) dengan baik sangat penting bagi para ibu yang baru saja melahirkan. Selain untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi, perawatan ini bermanfaat untuk mempercepat pemulihan setelah melahirkan, sehingga ibu bisa menjalani aktivitas dengan nyaman saat melakukan perawatan bayi.

Bagi ibu yang baru saja melahirkan, baik itu dengan metode persalinan normal atau operasi Caesar, mereka sama-sama membutuhkan perawatan pasca melahirkan. Perawatan ini tidak cukup dilakukan selama ibu masih dirawat di rumah sakit atau rumah bersalin, tetapi juga perlu dilanjutkan di rumah sampai kondisi ibu benar-benar pulih.

 

Pengertian Masa Nifas

Masa nifas atau dalam bahasa medisnya disebut dengan post partum disebut juga puerpurium yang berasal dari bahasa latin yaitu dari kata “Puer” yang artinya bayi dan “Parous” berarti melahirkan. Nifas yaitu darah yang keluar dari rahim yang disebabkan oleh adanya kelahiran. Masa nifas (puerpurium) dimulai sejak plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung kira-kira selama 6 minggu atau 42 hari, merupakan waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan yang normal.

Jadi masa nifas adalah masa yang dimulai dari plasenta lahir sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil, dan memerlukan waktu kira-kira 6 minggu.

 

Tahapan-tahapan Masa Nifas

Ada beberapa tahapan dalam masa nifas yaitu sebagai berikut:

  • Puerperium Dini
    Kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan.
  • Puerperium Intermedial
    Kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu.
  • Remote Puerperium
    Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan, tahunan.

 

Kunjungan Masa Nifas

Paling sedikit ada 4 kali kunjungan nifas dilakukan untuk mencegah, mendeteksi, dan menangani masalah yang terjadi.

 

  • 6-8 jam setelah persalinan
  1. Mencegah perdarahan masa nifas akibat atonia uteri
  2. Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan dan rujuk jika perdarahan berlanjut
  3. Memberi konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga mengenai cara mencegah perdarahan masa nifas akibat atonia uteri
  4. Pemberian ASI awal
  5. Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir
  6. Menjaga bayi tetap sehat dengan selalu menjaga kehangatan bayi/mencegah hipotermia
  7. Petugas kesehatan yang menolong persalinan harus mendampingi ibu dan bayi dalam keadaan stabil

 

  • 6 hari setelah persalinan
  1. Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi, fundus dibawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau
  2. Menilai adanya demam
  3. Memastikan agar ibu mendapatkan cukup makanan, cairan, dan istirahat
  4. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda penyulit
  5. Memberi konseling pada ibu tentang asuhan pada bayi, perawatan tali pusat, menjaga bayi tetap hangat, dan perawatan bayi sehari-hari.

 

  • 2 minggu setalah persalinan (sama seperti di atas/ 6 hari setelah persalinan)

 

  • 6 minggu setelah persalinan
  1. Mengkaji tentang kemungkinan penyulit pada ibu
  2. Memberi konseling keluarga berencana (KB) secara dini

 

Lochea

Lochea adalah cairan sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina dalam masa nifas.

Macam-macam lochea:

  1. lochea rubra: terjadi segera setelah melahirkan hingga hari ke-4, berupa darah berwarna merah segar, jaringan sisa plasenta, dinding rahim, lemak bayi, lanugo, dan mekonium
  2. lochea sanguinolenta: berwarna merah kecoklatan dan berlendir, terjadi pada hari ke-4 sampai ke-7 post partum
  3. lochea serosa: pengeluaran cairan berwarna kuning kecoklatan kareana mengandung serum, sel-sel darah putih, dan robekan plasenta, muncul pada hari ke-7 sampai ke-14 post partum
  4. lochea alba : pengeluaran cairan berwanra putih kekuningan, mengandung sel-sel darah putih, sel epitel, selaput lendir serviks, dan serabut jaringan yang mati, berlangsung selama 2-6 minggu pasca persalinan
  5. Lochea purulenta: terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk
  6. Locheastasis: lochea yang keluarnya tidak lancar.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *