Infeksi Saluran Kemih (ISK) Pada Ibu Hamil Serta Cara Penanganannya

Posted on

Apa itu infeksi saluran kemih (ISK)? Baik, mari kita sama-sama membahas dan menyimak artikel dibawah ini.

Infeksi saluran kemih (ISK) itu sendiri merupakan kondisi ketika organ yang termasuk dalam sistem kemih, yaitu ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra, mengalami infeksi. Umumnya, ISK terjadi pada kandung kemih dan uretra. Berawal dari ginjal, zat sisa di dalam darah disaring dan dikeluarkan dalam bentuk urine. Kemudian, urine dialirkan dari ginjal melalui ureter, menuju kandung kemih. Setelah ditampung di kandung kemih, urine kemudian dibuang dari tubuh melalui saluran pelepasan yang disebut uretra, hingga bermuara ke lubang kencing.

Berdasarkan bagian yang terinfeksi, ISK terbagi menjadi ISK atas dan ISK bawah. ISK atas merupakan infeksi yang terjadi di bagian atas kandung kemih, yaitu di ginjal dan ureter. Sedangkan ISK bawah adalah infeksi pada kandung kemih bagian bawah, yaitu kandung kemih dan uretra. ISK atas lebih berbahaya dan dapat memicu urosepsis, yaitu kondisi ketika bakteri di ginjal yang terinfeksi menyebar ke darah. Urosepsis bisa mengakibatkan tekanan darah turun hingga syok, bahkan kematian.

Infeksi pada masa kehamilan memang sangat tidak boleh disepelekan. Saat hamil, sistem imun ibu akan menurun secara alami. Akibatnya, bakteri yang biasanya hanya menyebabkan infeksi ringan dapat menimbulkan efek yang serius pada ibu hamil maupun janin. ISK umum terjadi pada pertengahan trimester pertama kehamilan hingga awal trimester ketiga kehamilan.

Wanita lebih rentan terkena infeksi saluran kencing dibandingkan dengan pria. Ini karena panjang uretra wanita lebih pendek daripada pria sehingga memudahkan bakteri untuk masuk dan menginfeksi saluran kemih. Infeksi saluran kemih (ISK) lebih sering terjadi pada ibu hamil karena dorongan dari rahim yang berada tepat di atas kandung kemih. Saat rahim makin membesar, tambahan beratnya dapat menghalangi aliran urine dari kandung kemih. Alhasil ibu hamil jadi lebih sulit untuk mengosongkan kandung kemih sepenuhnya dan sering menahan kencing saat hamil. Ini mengakibatkan bakteri menumpuk dalam saluran kencing dan rentan menyebabkan ISK.

Salah satu bahaya infeksi saluran kemih pada ibu hamil adalah meningkatkan risiko kelahiran prematur. Sebab, selama peradangan terjadi akibat infeksi saluran kemih pada ibu hamil, sistem imun akan terus menghasilkan senyawa prostaglandin. Padahal, kadar prostaglandin yang terlalu tinggi dalam tubuh dapat membuat rahim berkontraksi kuat. Hal itulah yang memicu terjadinya proses persalinan dimulai sebelum waktunya, dengan menyebabkan bukaan pintu leher rahim (serviks).

 

Gejala ISK yang terjadi pada ibu hamil yang harus di ketahui

Infeksi saluran kemih yang terjadi pada ibu hamil terjadi karena adanya perubahan hormon dan posisi janin dalam kandungan. Berikut merupakan beberapa gejala ISK pada ibu hamil yang umum terjadi dan perlu untuk diketahui:

  • Frekuensi buang air kecil meningkat
  • Volume air seni yang dikeluarkan akan lebih sedikit namun sering sehingga seperti tidak tuntas.
  • Ibu hamil sama sekali tidak bisa menahan ketika ingin buang air kecil.
  • Tidak bisa tidur tenang karena selalu ingin buang air kecil.
  • Terasa nyeri saat buang air kecil
  • Merasa seperti terbakar saat buang air kecil
  • Kram perut bagian bawah atau nyeri perut seperti perut melilit saat hamil.
  • Adanya darah atau lendir dalam urine saat buang air kecil
  • Merasakan sakit saat berhubungan intim
  • Demam, menggigil dan berkeringat
  • Munculnya keringat dingin
  • Aroma urine yang menyengat dan terlihat keruh

Selain itu, bakteri yang telah menyebar ke organ ginjal akan menimbulkan gejala berupa nyeri punggung belakang, mual, hingga muntah. ISK pada ibu hamil harus ditangani dengan tepat dan cepat. Karena, jika dibiarkan begitu saja, infeksi saluran kemih pada ibu hamil meningkatkan risiko terjadinya infeksi ginjal, bahkan infeksi sistemik yang menyebar ke seluruh organ dalam tubuh. Jika sudah mengalaminya, risiko kelahiran prematur dengan berat badan bayi rendah tidak dapat dihindari. Namun, jika ISK pada ibu hamil segera mendapat penanganan yang tepat dan cepat saat gejala awal muncul, maka hal tersebut tidak akan berisiko bagi bayi dalam kandungan.

 

Jenis-jenis infeksi saluran kemih pada ibu hamil

Penyebab dari infeksi saluran kemih pada ibu hamil ialah bakteri yang dapat menginfeksi organ disekitar saluran kencing. Berdasarkan lokasi infeksinya, ISK pada ibu hamil dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Cystitis

Cystitis adalah kondisi peradangan pada kandung kemih yang biasanya disebabkan oleh infeksi. Ini adalah jenis infeksi saluran kemih yang paling umum pada wanita. Cystitis sering terjadi pada wanita pada rentang usia 20-50 tahun dan yang telah aktif berhubungan seksual.

  • Bakteriuria Asimtomatik

Bakteriuria asimptomatik adalah jenis infeksi saluran kemih yang umumnya tidak menunjukkan gejala dan sering disebabkan oleh bakteri yang ada di tubuh wanita sebelum hamil. Jenis infeksi ini bisa terjadi pada 5 sampai 10 persen wanita hamil. Pada kebanyakan kasus, jenis infeksi saluran kemih ini bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, pada beberapa kasus lainnya tetap membutuhkan pengobatan. Jika tidak diobati, jenis infeksi saluran kemih ini dapat semakin parah dan kemudian meningkatkan risiko infeksi ginjal.

  • Pielonefritis

Bakteri penyebab infeksi saluran kemih dapat berpindah dari bukaan, saluran, ataupun kandung kemih menuju ginjal. Kondisi infeksi bakteri pada ginjal ibu hamil disebut dengan pielonefritis dan dapat menyerang satu ginjal atau keduanya. Ini adalah salah satu komplikasi kehamilan serius yang dapat mengancam nyawa ibu hamil dan janin. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko persalinan prematur pada ibu hamil, bayi lahir dengan berat rendah, atau bayi lahir mati (stillbirth).

 

Penyebab terjadinya infeksi saluran kemih pada ibu hamil

Bakteri Escheria coli adalah penyebab infeksi saluran kemih yang paling umum, tapi bisa juga disebabkan oleh spesies lain. Bila berbicara mengenai penyebab infeksi saluran kemih, maka ada empat hal yang menjadi penyebab utama terjadinya hal tersebut pada ibu hamil. Berikut ulasannya:

  • Tekanan janin dalam rahim

Kondisi infeksi saluran kencing pada ibu hamil memang sangat wajar dan sering terjadi. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan janin yang mengakibatkan tekanan kuat pada saluran kemih dan kandung kemih. Kondisi inilah yang bisa menyebabkan bakteri sering terperangkap dan menjadi infeksi. Bahkan beberapa ibu hamil sering tidak bisa mengendalikan urin yang bocor sehingga mudah terkena infeksi.

  • Pelebaran saluran ureter

Ketika ibu hamil masuk ke trimester kedua maka perubahan fisik akan terjadi sesuai dengan perkembangan janin. Kondisi ini juga menyebabkan perubahan saluran ureter yang bisa terjadi hingga ibu hamil siap untuk melahirkan. Perubahan ukuran inilah yang akan menyebabkan bakteri mudah masuk kemudian menyebabkan infeksi. Perubahan saluran ureter ini akan mendukung proses persalinan normal saat janin sudah berkembang sempurna.

  • Volume kantung kemih semakin besar

Ibu hamil memiliki janin yang berkembang di dalam bagian rahim. Kemudian ini bisa menyebabkan ukuran volume dari kantung kemih meningkat. Kondisi ini membuat beberapa struktur dalam kantung kemih berubah. Semakin banyak urin yang terus tertahan dalam bagian kantung kemih. Kondisi ini menyebabkan bakteri mudah tumbuh dan terjadilah infeksi saluran kemih pada ibu hamil.

  • Perubahan hormon

Perubahan hormon dalam tubuh ibu hamil bisa berpengaruh pada semua sistem dalam tubuh. Ini juga bisa membuat kesehatan ibu hamil menurun dengan cepat. Kemudian urine pada ibu hamil sering memiliki kandungan hormon dan gula yang lebih tinggi. Hal seperti inilah yang akan menyebabkan bakteri dapat lebih mudah tumbuh dengan baik. Jika seperti ini maka tubuh ibu hamil akan mudah terserang bakteri, termasuk penyebab infeksi saluran kencing.

 

Faktor resiko ISK pada ibu hamil

Selain karena rahim yang terus membesar hingga menekan saluran kencing, beberapa hal di bawah ini dapat meningkatkan risiko ISK pada ibu hamil:

  • Membersihkan kelamin dari belakang ke depan

Bakteri E. coli yang paling sering menyebabkan ISK pada ibu hamil berasal dari usus sehingga umum bersarang pada anus. Maka, membersihkan kelamin dengan menyeka dari belakang ke depan (dubur dulu kemudian ke vagina) dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih. Sebaiknya, menyeka atau membersihkan kelamin dimulai dari depan (saluran kencing) baru ke belakang (anus atau dubur). Ini berguna agar bakteri dari dubur tidak berpindah ke saluran kencing setelah selesai buang air besar atau kecil dan mencegah ISK.

  • Berhubungan seks

Berhubungan seks saat hamil boleh-boleh saja dan disarankan oleh dokter pada kondisi tertentu. Akan tetapi, berhubungan seks saat hamil meningkatkan risiko ISK. ISK bisa muncul akibat berhubungan seks karena penetrasi memungkinkan bakteri di dekat vagina (termasuk E. coli) terdorong dan berpindah ke dalam uretra. Maka dari itu, penting untuk buang air kecil sebelum dan sesudah berhubungan seks agar tidak ada bakteri yang tertinggal di area intim.

Beberapa faktor risiko lainnya yang menyebabkan infeksi salurah kemih pada ibu hamil, yaitu:

  • Pernah beberapa kali kena ISK (ISK berulang).
  • Punya diabetes gestasional.
  • Kegemukan atau obesitas.
  • Punya anemia sel sabit.
  • Pernah operasi saluran kemih sebelumnya.
  • Mengalami kerusakan pada saraf yang mengendalikan kandung kemih seperti penyakit Parkinson, multiple sclerosis atau cedera fisik.

Apabila memiliki beberapa faktor di atas, konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.

 

Diagnosis ISK pada ibu hamil

Untuk mendeteksi ISK pada ibu hamil, umumnya dokter akan melakukan beberapa tes, seperti berikut:

  • Tes urine

Ketika dokter mencurigai adanya ISK, mungkin akan menyarankan untuk segera melakukan tes urine. Setelahnya, sampel urine akan diperiksa di laboratorium untuk melihat adanya sel darah merah, sel darah putih, dan bakteri. Untuk menghindari kontaminasi sampel, ibu hamil harus membersihkan area genital menggunakan antiseptik sebelum menampung urine.

  • Kultur urine

Tes ini kadang dilakukan setelah tes analisis urine. Dokter akan menggunakan sampel urine untuk memeriksa kemungkinan adanya pertumbuhan bakteri. Nantinya diperiksa juga bakteri mana yang menyebabkan ISK.

  • Cystogram

Ini adalah tes diagnosis infeksi saluran kemih yang menggunakan pemindai X-ray dari uretra untuk mendeteksi masalah seperti batu ginjal dan pembengkakan.

  • Pemeriksaan cystoscopic

Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara memasukkan tabung kecil ke dalam uretra untuk memeriksa ada kelainan atau tidak di kandung kemih.

Jika ibu hamil didiagnosis positif ISK, dokter akan melakukan pengobatan yang sesuai.

 

Pengobatan infeksi saluran kemih pada ibu hamil

Standar untuk mengobati ISK adalah dengan minum obat antibiotik yang diresepkan dokter. Antibiotik yang umum diresepkan untuk ISK pada ibu hamil umumnya minocycline atau penilisin seperti ampicilin, amoxicillin, dan erythromycin. Obat antibiotik untuk ISK pada ibu hamil dianjurkan diminum selama tiga sampai tujuh hari. Antibiotik harus dihabiskan sampai tenggat waktu dosis yang telah ditentukan dokter, meski anda sudah merasa baikan.

Tetapi kembali lagi, Dokter akan memberikan terapi dan saran sesuai dengan kebutuhan pasien dan akan disesuaikan dengan apa yang menjadi penyebab terjadinya ISK pada ibu hamil tersebut.

Pengobatan dirumah untuk ISK pada ibu hamil

Beberapa kebiasaan sehat ini dapat membantu terhindar dari risiko infeksi saluran kemih saat hamil. Termasuk juga efektif untuk mengatasi ISK yang sudah telanjur muncul. Berikut cara-caranya:

  • Memperbanyak minum air putih

Selain mencegah dehidrasi, banyak asupan cairan dapat mempercepat penyembuhan ISK. Pasalnya, semakin banyak air yang diminum, akan semakin sering buang air kecil untuk membilas kelebihan bakteri dalam saluran kencing. Pastikan asupan cairan dalam tubuh tidak kurang dengan mengusahakan minum 8-10 gelas per hari.

  • Memenuhi asupan gizi

Pastikan ibu hamil mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi tinggi, terutama yang tinggi vitamin C, beta karoten, dan zink. Ketiganya dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh untuk mencegah dan melawan ISK.

  • Hindari menahan kencing saat hamil

Ketika merasa ingin buang air kecil, ibu hamil harus segera buang air kecil dan tidak boleh ditunda-tunda apalagi menahannya. Pastikan juga ibu hamil tidak menyisakan urine saat kencing. Harus selalu kencing sampai tuntas. Ini bertujuan agar tidak ada bakteri yang tertinggal dalam sistem perkemihan hingga kemudian berkembang biak dan menginfeksi. Jangan lupa biasakan juga buang air kecil sebelum dan sesudah berhubungan seksual untuk membuang bakteri yang berpindah selama berhubungan intim.

  • Menjaga kebersihan saluran kencing

Setelah buang air kecil, segera bilas area intim dengan bersih dari depan ke belakang. Hal ini dilakukan untuk mencegah tersebarnya bakteri pindah dari anus ke vagina atau uretra. Keringkan dengan baik agar vagina tidak terus-terusan dalam kondisi lembap. Hindari membersihkan vagina menggunakan sabun antiseptik. Selain itu, rutin mengganti celana dalam dan pakai celana dalam berbahan katun untuk mencegah area kewanitaan menjadi lembap.

Intinya, menjaga kebersihan area genital selama kehamilan adalah hal wajib yang tak boleh dilupakan. Bila dilakukan dengan rutin dan cara yang tepat, empat kebiasaan sederhana yang sudah disebutkan di atas dapat membantu mencegah dan mengatasi ISK.

  • Konsumsi jus cranberry

Jus ini dapat mencegah bakteri E.coli menempel pada dinding kandung kemih atau saluran kemih. Ibu hamil bisa makan buah cranberry kering atau suplemennya. Hindari cara ini jika menggunakan obat pengencer darah seperti aspirin.

  • Konsumsi lebih banyak vitamin C

Vitamin C membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu memerangi infeksi. Dapatkan vitamin C dari makan jeruk, lemon, beri, aprikot, paprika, dan tomat. Namun sebaiknya, tetap konsultasi lebih dulu pada dokter untuk mencari cara alami paling aman mengatasi ISK pada ibu hamil.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *