Bendungan Asi Pada Ibu Menyusui Masa Nifas Serta Cara Penanganannya

Posted on

Pengertian Bendungan ASI

Bendungan ASI merupakan air susu ibu yang tidak segera dikeluarkan yang menyebabkan penyumbatan pada aliran vena dan limfe sehingga aliran susu menjadi terhambat dan tertekan kesaluran air susu ibu, sehingga terjadinya peningkatan aliran vena dan limfe yang menyebabkan payudara bengkak.

 

Penyebab Terjadinya Bendungan ASI

Pasokan ASI yang berlebih ini memang kerap terjadi pada ibu pasca persalinan, namun tidak menutup kemungkinan dapat terjadi kapanpun selama ibu masih menyusui. Beberapa faktor penyebab terjadinya bendungan ASI ialah sebagai berikut :

  • Ibu melewatkan jam menyusui atau tidak teratur
  • Kebutuhan ASI bayi yang memang masih sedikit
  • Pelekatan menyusu bayi belum sempurna
  • Ibu memberi bayi tambahan susu formula
  • Ibu tidak mengosongkan payudara secara berkala
  • Pompa ASI yang bekerja kurang efektif
  • Ibu menyapih bayi terlalu cepat

 

Tanda-tanda yang ditimbulkan dari bendungan ASI

  1. Payudara bengkak dan terasa kencang. Seperti dijelaskan di atas, bendungan ASI terjadi ketika ada peningkatan aliran darah dan suplai ASI di payudara. Akibatnya, payudara pun akan menjadi keras dan teraba kencang. Hal ini dapat terjadi karena ibu tidak mengeluarkan ASI secara teratur atau tidak sesuai jadwal, sehingga produksi ASI yang terus bertambah yang membuatnya berlimpah dan terbendung di dalam payudara.
  2. Payudara terasa hangat saat disentuh. Bengkak yang terjadi di area payudara seringkali juga menimbulkan gejala mastitis, yakni peradangan di payudara. Akibatnya, payudara pun seringkali juga terlihat memiliki gejala peradangan. Di antaranya teraba hangat dan terlihat sedikit memerah. Kadang-kadang jika kondisinya sudah cukup parah, pembuluh darah di dalam payudara juga bisa terlihat jelas.
  3. Suhu badan naik atau Demam tinggi. Salah satu tanda peradangan lain yang juga bisa terjadi saat ibu mengalami bendungan ASI yakni demam tinggi dan kelelahan. Biasanya suhu tubuh ibu akan mencapai di atas 38 derajat Celcius. Akibatnya, ibu seringkali juga akan menggigil dan berkeringat banyak. Jika terjadi demikian, dianjurkan untuk banyak minum air putih supaya tidak dehidrasi.
  4. Puting Menjadi Datar. Saat payudara bengkak dan menjadi lebih besar, puting ibu kadang-kadang akan menjadi tampak lebih datar. Selain itu, area gelap di sekitar puting yakni aerola juga akan menjadi lebih membengkak. Bayi pun akan menjadi lebih sulit untuk menyusu langsung.

 

Cara Mengatasi Bendungan ASI

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan para ibu untuk mengatasi bendungan ASI, yaitu :

  1. Mandi air hangat atau mengompres payudara dengan handuk air hangat, hal ini dapat membuat payudara rileks dan melancarkan pengeluaran ASI
  2. Memijat payudara atau pijat laktasi, ini juga dapat melancarkan pengeluaran ASI
  3. Lepaskan BH jika itu dapat membuat tekanan berlebih di payudara, agar ibu merasa lebih nyaman
  4. Segera mengeluarkan ASI dan kosongkan payudara, bisa langsung menyusui bayi ataupun dengan pompa ASI
  5. Jangan lupa untuk teratur memberi ASI setiap hari pada bayi setiap tiga atau dua jam sekali
  6. Memberi ASI secara bergantian payudara kanan dan kiri agar tidak terjadi bendungan ASI lagi
  7. Konsultasi dengan dokter jika dirasa pelekatan menyusui bayi belum tepat dan benar

Apabila Ibu merasa tidak kuat dengan nyeri, bengkak dan demam tinggi yang dialami, sebaiknya hindari sembarangan minum obat. Lebih baik segera lakukan konsultasi ke dokter laktasi agar diberikan resep obat. Banyak istirahat dan banyak minum air putih juga supaya demam ibu cepat turun.

Dampak yang akan ditimbulkan jika bendungan asi tidak cepat diatasi yaitu akan terjadi mastitis dan abses payudara. Mastitis adalah kondisi nyeri pada payudara yang ditandai merah, panas, dan perih (meradang). Sedangkan abses adalah kumpulan nanah yang menyebabkan benjolan keras, merah, dan lunak. Mastitis paling sering menyerang wanita menyusui.
Demikian informasi tentang bendungan ASI yang dapat saya sampaikan dan sangat penting untuk diketahui oleh para ibu-ibu menyusui. Untuk mencegahnya terjadi, buatlah jadwal teratur menyusui dan memerah ASI dengan tepat dan benar. Selain itu, rutin periksa atau konsultasi dengan dokter selama menyusui juga sangat dianjurkan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *