Meski tidak berbahaya, munculnya stretch mark saat hamil kerap membuat ibu hamil merasa kurang percaya diri atau bahkan terganggu. Namun, ibu hamil tidak perlu khawatir, karena ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menyamarkan stretch mark yang muncul.
Saat hamil, tubuh akan membesar sehingga kulit akan meregang untuk menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi. Kondisi ini membuat serat elastis di bawah permukaan kulit pecah dan membentuk gurat halus yang disebut stretch mark. Bagian tubuh yang rentan dengan kemunculan stretch mark adalah payudara, perut, bokong, paha, pinggul, dan lengan bagian atas. Munculnya stretch mark ditandai dengan garis-garis atau guratan berwarna merah keunguan di permukaan kulit dan pada sebagian ibu hamil bisa disertai dengan rasa gatal.
Tahapan strecth mark saat hamil
- Tahap 1: Pada tahap ini, stretch mark akan tampak berwarna merah muda. Area kulit perut yang meregang juga akan terasa gatal, tipis, dan rata.
- Tahap 2: Pada tahap ini, stretch mark akan membesar. Stretch mark menjadi panjang, dan lebar dengan warna kemerahan atau keunguan.
- Tahap 3: Pada tahap ini, stretch mark kehilangan rona kemerahannya. Lalu, beberapa bulan setelah melahirkan, warna kulit tersebut mulai memudar menjadi putih pucat atau abu-abu. Bentuk atau panjang stretch mark pun menjadi tidak beraturan.
Untuk mengetahui apa perbedaan stretch mark putih dan merah, berikut penjelasannya:
- Stretch Mark Merah
Garis halus yang berwarna merah merupakan tanda bahwa stretchmark itu baru muncul di permukaan kulit. Jadi, ketika ibu mengalami kenaikan berat badan secara drastis, stretch mark merah dapat muncul tiba-tiba. Kondisi ini bisa dipicu karena kulit meregang, elastisitasnya berkurang, lalu pembuluh darah naik ke permukaan kulit.
- Stretch Mark Putih
Stretch mark berwarna putih merupakan tanda dari garis halus merah yang kemarin muncul di tubuh ibu mulai memudar. Jadi, ketika pembuluh darah sudah mulai turun dan menyempit kembali, maka stretch mark merah pada kulit perlahan akan memudar dan berubah warna menjadi putih.
Stretch mark berwarna merah akan lebih mudah untuk diatasi ketimbang stretch mark yang sudah berwarna putih. Cara mengatasinya bisa dengan melakukan hal berikut:
- Pakai Krim Retinoid
Ibu bisa menggunakan krim retinoid sebagai cara mengatasi stretch mark pada ibu hamil. Krim retinoid bekerja dengan merangsang kolagen di kulit. Hasilnya, stretch mark dapat tersamarkan dan kulit bisa kembali terlihat normal. Ibu bisa mengoleskan krim retinoid sebanyak dua kali sehari setelah mandi. Oleskan krim sembari pijat lembut pada area yang terdapat stretch mark.
- Terapi Sinar Laser
Jika mau menghilangkan stretch mark dengan instan, ibu dapat memilih treatment laser dengan biaya yang cukup mahal. Terapi laser ini dapat membantu merangsang pertumbuhan sel kulit dan kolagen. Nantinya, hasil stretch mark yang memudar bisa terlihat beberapa minggu setelah treatment dilakukan. Terapi ini baru bisa dilakukan setelah ibu melahirkan. Apabila dilakukan saat ibu masih dalam keadaan mengandung, cahaya panas dari laser bisa berdampak buruk bagi kesehatan janin.
- Mikrodermabrasi
Ibu juga bisa melakukan treatment mikrodermabrasi untuk mengatasi stretch mark. Perawatan ini dilakukan dengan metode exfoliation atau pengelupasan kulit menggunakan kristal mikro. Mikrodermabrasi bertujuan untuk menghilangkan sel kulit mati dan merangsang pertumbuhan sel kulit baru. Syarat melakukan treatment ini sama dengan terapi laser, di mana hanya boleh dilakukan setelah ibu melahirkan.
Cara mengatasi strecth mark putih
Semua terapi di atas bisa digunakan untuk menyamarkan stretch mark warna merah dan putih. Jadi, tidak ada perbedaan dalam cara mengatasi keduanya. Namun, apabila stretch mark merah sudah berubah menjadi warna putih, disarankan untuk menjaga berat badan dan bentuk tubuh ideal. Tujuannya, agar berat badan tak kembali naik, kulit tidak semakin meregang, dan stretch mark merah yang dapat berubah menjadi putih tak lagi muncul.
Penyebab munculnya stretch mark
Stretch mark disebabkan oleh peregangan yang terjadi di kulit. Tingkat keparahan stretch mark pada masing-masing ibu hamil berbeda-beda. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
- Kehamilan dengan cairan ketuban berlebih
- Janin memiliki ukuran yang cukup besar atau bayi kembar
- Hamil di usia muda yang membuat kulit lebih banyak mengalami peregangan
- Riwayat stretch mark saat hamil pada keluarga kandung, misalnya ibu, kakak, atau nenek
Cara mencegah stretch mark pada ibu hamil
Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat ibu hamil lakukan untuk mencegah munculnya stretch mark saat hamil:
- Mencukupi kebutuhan cairan dengan minum air putih setidaknya 8 gelas tiap harinya
- Mengonsumsi suplemen vitamin E atau mengoleskan krim vitamin E pada permukaan kulit, namun konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakannya
- Mengonsumsi makanan bernutrisi, seperti buah-buahan dan sayuran, serta menghindari makanan tinggi lemak, gula, dan garam
- Melakukan olahraga rutin, termasuk senam hamil, untuk menjaga kulit tetap elastis
- Menggunakan losion pada tubuh untuk membuat kulit tetap lembap, elastis, kenyal, dan mengurangi rasa gatal
Cara mengatasi stretch mark setelah melahirkan
Pada umumnya, stretch mark akan pudar dengan sendirinya dalam waktu 6–12 bulan setelah melahirkan. Guratan yang semula berwarna kemerahan akan memudar menjadi lebih terang dibandingkan kulit sekitarnya, namun teksturnya tetap sama. Jika stretch mark tak kunjung hilang dan ibu merasa tidak nyaman, konsultasikan dengan dokter kulit untuk menanganinya.
Untuk mengatasi stretch mark, dokter mungkin akan memberikan penanganan sebagai berikut:
- Gel asam hialuronat dengan ekstrak bawang merah
Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan gel yang mengandung campuran asam hialuronat dan ekstrak bawang merah dapat memudarkan gurat stretch mark setelah 12 minggu pemakaian rutin.
- Retinoid (vitamin A)
Retinoid (vitamin A) mampu merangsang pembentukan sel baru dan mempercepat pertumbuhan kolagen baru. Hasilnya, kulit akan menjadi lebih sehat. Namun, penggunaan retinoid harus sesuai resep dokter, terutama untuk ibu hamil dan menyusui.
- Laser
Sinar laser terbukti dapat memudarkan gurat stretch mark pada permukaan kulit. Efek sinar panas dari laser bisa meningkatkan pertumbuhan kolagen, sehingga mengecilkan pembuluh darah yang melebar.
Cara alami yang bisa dilakukan sendiri ialah:
- Memanfaatkan bahan alam
Menghilangkan stretch mark pasca melahirkan juga bisa dibantu dengan cara alami. Meskipun belum ada bukti ilmiah mengenai seberapa efektif bahan-bahan tersebut untuk mengatasi stretch mark, namun ini mungkin bisa menjadi alternatif lain yang bisa dicoba. Sejumlah bahan alami yang bisa digunakan untuk mengatasi stretch mark ibu hamil adalah:
- Minyak zaitun dan minyak kelapa
- Lidah buaya
- Madu
- Putih telur
- Perasan lemon
- Kentang
Cara menggunakan bahan-bahan alami di atas adalah sama, yakni mengoleskannya pada bagian tubuh yang memiliki stretch mark.
Stretch mark mungkin tidak dapat hilang sepenuhnya, tetapi bisa disamarkan seiring berjalannya waktu. Jika ibu merasa terganggu dengan stretch mark yang muncul saat hamil atau jika guratan tersebut tak kunjung pudar setelah ibu melahirkan, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan.