Inisiasi Menyusui Dini
Apa itu inisiai menyusui dini (IMD)? apa saja manfaat dari IMD untuk ibu dan bayi? Mari kita sama-sama simak penjelasan di bawah ini!
Inisiasi menyusui dini adalah proses untuk memberikan ASI segera setelah bayi dilahirkan yang biasanya dilakukan dalam kurun waktu 30 menit sampai 1 jam pasca persalinan. Inisiasi menyusui dini merupakan proses penting ketika bayi baru lahir diletakkan pada dada atau perut sang ibu, secara alami dapat mencari sendiri sumber air susu ibu (ASI) dan menyusu. IMD adalah langkah penting untuk memudahkan bayi dalam memulai proses menyusui. Manfaat dari ASI memang sudah terbukti berperan sangat penting sebagai sumber makanan utama dan membantu memperkuat sistem kekebalan bayi baru lahir untuk melindunginya dari berbagai penyakit.
Cara Melakukan Inisiasi Menyusui Dini
Prosedur IMD sebenarnya adalah proses yang sederhana. Setelah tubuh bayi dibersihkan dan diperiksa kondisi kesehatannya, dokter atau tim medis akan langsung meletakkan bayi ke atas dada ibu. Tubuh ibu dan bayi sama-sama dalam kondisi telanjang sehingga bisa terjadi interaksi langsung antara kulit ke kulit (skin to skin contact). Prosedur IMD dilakukan dengan lama waktu yang tidak sebentar, terutama selama menunggu bayi bergerak mencari puting payudara ibu. Ketika proses ini berlangsung, ibu tidak disarankan untuk membantu bayi atau sengaja mendorong bayi agar lebih cepat mendekat ke puting. Sebaiknya ibu lakukan selama proses IMD adalah sabar menunggu dan biarkan bayi yang aktif bergerak mencari puting payudara ibu. Biarkan keseluruhan proses interaksi antara ibu dan bayi yang baru lahir selama inisiasi menyusui dini berjalan secara alami. Proses IMD adalah sebuah tahapan yang dimulai ketika bayi diletakkan di perut atau dada ibu dan selesai ketika bayi melepaskan isapan dari puting ibu.
- Tahapan awal melakukan inisiasi menyusui dini atau IMD adalah sebagai berikut:
- Setelah bayi dilahirkan dan dirasa tidak membutuhkan resusitasi (bantuan pernapasan) maupun tindakan medis lainnya, segera letakkan bayi di atas perut ibu.
- Jika bayi lahir dengan operasi caesar, letakkan bayi di atas dada ibu.
- Sebelumnya, pastikan kepala, wajah, dan bagian tubuh bayi lainnya kecuali kedua tangan sudah dalam keadaan kering. Hal ini bertujuan agar aroma dari air ketuban (amnion) pada tangan bayi akan membantu mengarahkannya untuk mencari puting payudara ibu yang memiliki aroma serupa.
- Untuk memudahkan prosesnya, dada ibu juga tidak boleh dibersihkan. Begitu pula dengan bayi, sebaiknya vernix caseosa yang menempel pada tubuhnya tidak perlu dibersihkan. (Vernix caseosa adalah lapisan lembut berupa substansi lemak berwarna putih yang berasal dari kelenjar minyak serta kulit yang telah mengelupas. Vernix caseosa tidak perlu dibersihkan karena dapat berfungsi untuk menahan panas pada tubuh bayi saat baru dilahirkan.)
- Tahapan lanjutan melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) adalah sebagai berikut :
- Dokter atau bidan dan tim medis akan memotong tali pusar bayi terlebih dahulu. Setelah itu, bayi akan diletakkan tengkurap di atas perut ibu dengan posisi menyusui yakni kepala bayi menghadap ke arah kepala ibu.
- Bila suhu di ruang bersalin terasa dingin, sah-sah saja untuk menyelimuti tubuh ibu dan bayi atau mengenakan topi di kepala bayi.
- Setelah kurang lebih sekitar 12-44 menit biasanya bayi sudah mulai bergerak dengan cara menendang, menggerakkan kaki, bahu, maupun lengannya.
- Pergerakan yang dilakukannya itu akan mengarahkan tubuhnya secara perlahan-lahan ke puting payudara ibu. Stimulasi yang diberikan bayi juga dapat membantu rahim (uterus) ibu berkontraksi untuk memulihkan kondisinya setelah melahirkan.
- Kemampuan penglihatan bayi di awal kelahiran memang belum sempurna dan masih terbatas. Namun, bayi sudah dapat melihat areola payudara yang berwarna gelap ketimbang kulit ibu dan kemudian bergerak menuju ke arah payudara.
- Bayi juga akan menggerakkan dan membenturkan kepalanya ke dada ibu beberapa kali. Ini bisa menjadi stimulasi seolah berupa pijatan pada payudara ibu.
Sementara bagi bayi yang lahir prematur, interaksi dari kulit ke kulit atau skin to skin contact dengan bisa mulai dilakukan ketika tubuhnya sudah cukup kuat. Selain memperkuat ikatan ibu dan bayi, metode kangguru sebagai bentuk IMD adalah proses yang bertujuan untuk membantu mendukung perkembangan bayi prematur yang baru lahir.
- Berbagai tindakan dan pergerakan bayi selama proses inisiasi menyusui dini atau IMD adalah sebagai berikut:
- Pertama-tama bayi akan mengeluarkan tangisan khasnya, tapi biasanya hanya berlangsung sebentar.
- Kemudian masuk ke tahap relaksasi saat tubuh bayi mulai berhenti menangis dan bergerak secara perlahan-lahan.
- Bayi mulai bangun, membuka mata, dan menunjukkan respon karena mendengar suara ibunya.
- Pergerakan bayi dimulai dari gerakan kecil terlebih dahulu, meliputi lengan, baju, dan kepala.
- Semakin lama gerakan bayi semakin mengalami peningkatan. Bayi akan mengangkat dan menggerakkan lututnya, kemudian tampak bergerak ke arah payudara ibu.
- Ketika sudah sampai di area payudara, bayi biasanya akan berhenti untuk beristirahat sejenak. Namun jangan keliru, hal ini bukan menandakan kalau bayi tidak lapar atau tidak ingin menyusu.
- Setelah istirahatnya dirasa cukup, bayi akan mulai membiasakan diri dengan payudara ibu. Hal ini tampak dari perilakunya yang mulai mencium, menjilat, dan mengamati area tersebut.
- Proses ini akan berlangsung selama beberapa waktu sehingga ibu tetap harus sabar menunggu sampai bayi bisa menemukan puting payudara untuk menyusu.
- Ketika bayi sudah berhasil menemukan puting payudara ia akan mulai menyusu untuk pertama kali.
Mungkin diperlukan sedikit bantuan untuk mengubah posisi ibu atau bayi agar proses menyusui yang pertama dalam inisiasi menyusui dini ini bisa lebih mudah dan nyaman. Jika bayi merasa sudah cukup menyusu selama proses inisiasi menyusui dini biasanya ia akan berhenti dan tertidur dengan sendirinya.
Manfaat IMD Bagi Ibu dan Bayi
Menyusui memiliki banyak manfaat bagi kesehatan ibu dan bayi. ASI (air susu ibu) kaya akan nutrisi yang dibutuhkan bayi dalam enam bulan pertama kehidupannya. Dengan menyusui, dapat melindungi bayi dari diare dan penyakit umum masa kanak-kanak seperti pneumonia dan bermanfaat untuk jangka panjang kehidupannya. Pemberian ASI kepada bayi dalam satu jam pertama setelah lahir, atau disebut juga Inisiasi Menyusui Dini (IMD), bermanfaat untuk memastikan bayi menerima kolostrum atau ASI pertama yang kaya faktor pelindung. Selain itu, kontak kulit ke kulit antara ibu dan bayi setelah persalinan bermanfaat untuk meningkatkan kemungkinan pemberian ASI eksklusif. Ibu yang melahirkan normal dan kondisi bayi yang sehat setelah lahir menjadikan hal ini bisa segera dilakukan setelah melahirkan.
Berikut merupakan beberapa manfaat inisiasi menyusui dini bagi ibu dan bayi, yaitu:
- Meningkatkan kesempatan bayi memperoleh kolostrum. Kolostrum adalah tetes ASI pertama ibu yang kaya nutrisi dan membantu mencegah penyakit. Cairan pertama dari ASI ini biasanya berwarna kuning, sangat kental dan hanya sebanyak kira-kira satu sendok teh. Tak hanya itu, pemberian ASI sejak dini melalui IMD juga baik untuk mencegah gangguan produksi ASI.
- Mendukung keberhasilan ASI eksklusif. Inisiasi menyusui dini diketahui menunjang keberhasilan ASI eksklusif hingga setidaknya bayi berusia 4 bulan. Pemberian ASI eksklusif dianjurkan hingga bayi berusia 6 bulan, namun boleh dilanjutkan hingga anak berusia 2 tahun.
- Memperkuat hubungan ibu dan bayi. Bukti menunjukkan bahwa kulit bayi yang bersentuhan langsung dengan kulit ibunya (skin-to-skin contact) segera setelah lahir, dapat menciptakan keintiman yang lebih dalam dengan sang ibu. Lebih jauh, kulit tubuh bayi yang bersentuhan langsung dengan kulit tubuh ibunya merupakan cara efektif untuk menenangkan bayi sakit, yang dapat dilakukan kapan saja. Hal ini juga membuat sang ibu lebih nyaman.
- Agar bayi baru lahir tidak merasa cemas. Perlakuan dan tindakan yang diberikan pada bayi saat baru lahir memberikan dampak yang baik, untuk jangka waktu singkat maupun panjang. Itulah alasannya inisiasi menyusui dini dan interaksi antara kulit ibu dan bayi adalah hal penting yang sebaiknya diberikan kepada bayi. Salah satunya, untuk membuat bayi tidak terlalu cemas dan mudah beradaptasi dengan dunia luar. Perlu diketahui, bahwa bayi yang dipisah oleh ibu setelah melahirkan dan tidak melakukan inisiasi menyusui dini dan ditempatkan di ruangan bayi, umumnya sedikit kesulitan beradaptasi. Bayi cenderung sering menangis karena cemas dan stres melihat perubahan lingkungan di sekitarnya.
- Ibu lebih tenang dan bahagia. Proses persalinan bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Rasa sakit yang muncul selama proses kontraksi hingga melahirkan tidak bisa dihindari. Bahkan bisa menimbulkan trauma tersendiri bagi ibu. Selama proses persalinan, tubuh ibu secara otomatis memproduksi banyak hormon, meliputi hormon endorfin dan oksitosin. Adanya proses inisiasi menyusui dini setelah melahirkan, membuat kontak antara ibu dan bayi bisa bisa terjadi lebih cepat. Secara tidak langsung, inisiasi menyusui dini merupakan proses yang dapat mengurangi rasa sakit dan kemungkinan trauma yang dialami ibu setelah persalinan.
- Motivasi ibu untuk menyusui semakin meningkat. Tidak jarang ibu merasa cemas atau khawatir tentang jumlah produksi ASI yang nantinya keluar selama IMD. Entah itu jumlah ASI yang sedikit sehingga menyulitkan bayi saat menyusu. Perlu diketahui, kekhawatiran ini dapat menimbulkan stres bagi ibu yang bisa memengaruhi produksi ASI. Itulah pentingnya IMD dan kontak antara kulit ibu dan bayi setelah melahirkan. Karena dapat meningkatkan rasa percaya diri ibu untuk mulai menyusui. Rangsangan yang diberikan bayi selama proses IMD mampu memicu produksi ASI menjadi lebih lancar. Tanpa disadari, inisiasi menyusui dini menjadi proses kedekatan dan kasih sayang ibu pada bayi.
- Meningkatkan kesehatan bayi. Inisiasi menyusui dini dapat mengurangi angka kematian bayi baru lahir. Selain itu, dapat meningkatkan kesehatan, tumbuh kembang, dan membantu membangun daya tahan tubuh bayi. Kemudian, ASI juga sangat baik untuk kesehatan sistem pencernaan bayi.
Menerapkan Inisiasi Menyusui Dini
Untuk menerapkan proses IMD, penting bagi para calon ibu untuk memilih rumah sakit atau klinik bidan yang pro-ASI dan pro-IMD. Berikut merupakan beberapa hal yang wajib dipastikan saat mencari tempat bersalin jika ingin menerapkan inisiasi menyusui dini:
- Rumah sakit atau klinik bidan tersebut memiliki kebijakan untuk menempatkan ibu dan bayi dalam satu ruangan atau rooming-in pascapersalinan.
- Rumah sakit atau klinik bidan tersebut sebaiknya tidak menyarankan ibu, terutama yang belum berhasil memproduksi ASI, untuk memberikan susu formula untuk bayi.
- Dokter, bidan dan atau perawat yang akan membantu persalinan, bersikap pro-ASI dan siap membantu ibu untuk menyusui.
- Memberikan waktu kepada ibu dan bayi untuk melakukan inisiasi menyusui dini setelah persalinan dan membiarkan bayi menyusu selama yang ia butuhkan.
- Keperluan lain seperti memandikan dan menimbang bayi dapat ditunda setelah proses IMD.
Namun, ada kalanya beberapa prosedur, seperti operasi caesar di luar rencana atau komplikasi saat persalinan, membuat proses ini tidak dapat dijalankan. Meski demikian, penting bagi ibu untuk menekankan keinginannya melakukan inisiasi menyusui dini, jika memang masih memungkinkan. Pada akhirnya, inisiasi menyusui dini dapat berhasil diterapkan jika ibu yang menjalani proses persalinan telah siap secara fisik dan mental. Proses ini juga hanya akan berhasil jika sang ibu percaya diri dan didukung penuh oleh semua pihak di sekitarnya, terutama rumah sakit, dokter yang membantu proses persalinan, dan keluarga.