Mitos dan Fakta Tentang Berhubungan Seks Saat Hamil

Posted on

Hubungan Seks Saat Hamil

Saat ibu mengandung, tentu akan ada hal-hal yang boleh dan tidak boleh ibu lakukan, hal itu dilakukan untuk menjaga kesehatan ibu dan janin termasuk dalam hal berhubungan intim. Banyak pasangan yang mengira bahwa berhubungan seks saat hamil berbahaya untuk janin, karena berbagai informasi mengenai hubungan intim saat hamil yang ternyata belum jelas kebenarannya. Pada kenyataannya, apa yang ibu takutkan tidak benar. Tidak ada larangan untuk tetap berhubungan intim meski ibu sedang mengandung. Mungkin, ibu hanya perlu mengetahui mitos dan fakta tentang hal ini. Mari kita simak lebih lengkap penjelasannya dibawah ini!

 

Berikut merupakan mitos-mitos pada hubungan seks saat hamil

  • Berhubungan intim saat hamil akan menyebabkan keguguran. Ibu tidak perlu takut lagi ketika ingin berhubungan intim dengan pasangan, karena informasi bahwa berhubungan seks saat hamil akan membuat ibu keguguran sama sekali tidak benar atau hanya mitos. Mungkin, ibu akan mengalami kram saat berhubungan intim, tetapi kondisi ini tidak membahayakan.
  • Tidak diperbolehkan melakukan seks oral. Bukan tidak boleh melakukan seks oral saat hamil. Ibu hanya perlu lebih berhati-hati ketika melakukannya. Jangan sampai pasangan meniupkan udara ke dalam Miss V karena ini akan menyebabkan munculnya embolisme udara, dan kondisi ini yang dapat membahayakan ibu dan janin.
  • Penetrasi terlalu dalam akan menyakiti janin. Tentu ini tidak benar, karena selama berhubungan intim Miss V akan merenggang dan akan tercipta jarak antara Mr. P dan serviks. Selain itu, janin juga akan terlindungi oleh kantung ketuban di dalam rahim ibu, jadi ia tetap aman meski ibu sedang melakukan hubungan intim dengan pasangan.
  • Melakukan hubungan seks saat hamil itu menyakitkan. Bercinta ketika hamil tidak akan terasa sakit, asalkan ibu memilih posisi yang tepat. Ibu dan pasangan hanya perlu melakukannya dengan lebih lembut. Hindari merasa cemas atau tergesa-gesa mencapai orgasme, karena ini membuat ibu stres, dan bercinta tidak lagi menjadi kegiatan yang menyenangkan.

 

Fakta-fakta Mengenai Hubungan Seks Saat Hamil

Faktanya, melakukan seks saat hamil membantu melatih kekuatan otot ibu untuk menghadapi persalinan nantinya. Saat mencapai klimaks, terjadi kontraksi yang kuat di dasar panggul, dan ini membantu meningkatkan kekuatan otot yang dibutuhkan ketika melahirkan. Berhubungan seks ketika hamil juga membantu menurunkan tekanan darah ibu. Walaupun ketika bercinta tekanan darah ibu cenderung mengalami penurunan, itu tidak akan berlangsung lama. Tekanan darah yang terlalu tinggi ketika ibu sedang hamil justru tidak baik untuk kesehatan ibu dan janin di dalam rahim.

Seks saat hamil turut membantu mengurangi stres yang ibu rasakan. Mungkin ibu terlalu memikirkan pekerjaan, tugas-tugas di rumah, dan cemas terhadap hal-hal tentang persalinan yang belum tentu benar. Ketika bercinta, tubuh melepas hormon oksitosin yang berfungsi untuk meredakan kecemasan dan mengurangi stres.

Berhubungan intim saat hamil juga dapat memberi banyak manfaat, yaitu sebagai olahraga yang membantu membakar kalori dalam tubuh ibu, sehingga ibu bisa menjaga berat badan tetap ideal selama kehamilan. Berhubungan intim mampu melancarkan sirkulasi darah, mengurangi rasa nyeri, membantu tidur lebih nyenyak, serta membuat ibu merasa lebih bahagia. Trimester kedua adalah waktu yang paling baik untuk berhubungan seks. Karena kandungan ibu sudah jauh lebih kuat dan ibu pun akan merasa lebih berenergi, bahkan lebih bergairah untuk bercinta di trimester kedua. Selain itu, rasa mual, muntah, dan pusing yang ibu alami di trimester pertama juga perlahan-lahan akan berkurang saat memasuki trimester kedua ini.

Jadi, tidak ada salahnya melakukan hubungan seks saat hamil. Jika ibu masih merasa cemas dan ragu, ibu bisa bertanya langsung pada dokter ataupun bidan. Mereka akan membantu memberikan penjelasan kepada ibu dan pasangan mengenai hubungan seks yang baik dan benar saat hamil serta kapan waktu yang tepat untuk melakukannya, sesuai dengan kondisi ibu dan janin juga tentunya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *